pendatang baru

SURABAYA - IBC: Iba, itulah rasa yang dicari oleh seorang pengemis. Bukan hanya di Indonesia, namun di seluruh belahan Dunia memanfaatkan rasa peri kemanusiaan untuk memberi belas kasihannya kepada para pengemis. Bila Anda suka memberi, silahkan Anda memberi, tapi ada norma yang harus dipenuhi juga. Lihat dari segi fisik jika masih muda dan masih punya tenaga untuk bekerja selain pengemis maka kita bisa menegurnya untuk menyuruh pengemis itu bekerja lainnya kasarannya sebagai kuli. 

Dijaman modern seperti sekarang ini, banyak pengemis yang sebenarnya "PEMBOHONG" karena mereka melakukan beberapa trik untuk menarik perhatian dari orang-orang yang melihat pengemis itu. Salah satunya adalah membuat luka palsu yang sebenarnya tidak pernah ada pada dirinya. Berikut trik yang digunakan untuk membuat luka palsu.

1. Pengemis menggunakan lem sebagai bahan dasar untuk merekatkan tempat yang akan dijadikan area luka. Dengan menggunakan lem dan tusuk gigi mereka mengoleskan pada kulit sehingga saat kering, lem itu akan seperti kulit yang terluka. 

2. Sebelum lem benar-benar kering, mereka memberikan sedikit tinta sehingga luka itu akan terasa seperti kulit yang mengalami bekas luka seperti gambar berikutg ini: Alat yang digunakan adalah spons cuci piring

3. Setelah di olesi tinta, mereka kembali membentuk luka dengan menggunakan tusuk gigi seperti gambar berikut

Ini tinjauannya setelah di bentuk

4. Setelah di bentuk, tinggal memberikan tinta untuk membuat darah palsu yang keluar dari luka

Berikut tinjauan nya

5. Dan Hasilnya adalah seperti ini..... Jeng.... jeng....

Nah, hati-hati ya shobat IBC apabila bertemu dengan pengemis, bukannya suudzon, tapi bisa saja pengemis itu menggunakan LUKA PALSU (CS/UG/IBC)